DASAR KEKHALIFAHAN MANUSIA
Sebagaimana yang diajarkan dalam berbagai kitab ajaran agama, budaya dan keyakinan masyarakat dunia bahwa sesungguhnya setiap diri manusia adalah khalifah atau pemimpin, minimalnya pemimpin bagi dirinya sendiri dan optimal nya sebagai pemimpin yang mewakili kepemimpinan, kekuasaan dan kepemilikan Tuhan Yang Maha Esa atas bumi alam semesta jagat raya ini.
Bayangkan betapa jatidiri manusia adalah seorang Wakil Tuhan Sang Pemilik Kehidupan Bumi alam semesta jagat raya ini, artinya bahwa manusia diberikan kewenangan dan kekuasaan dari Tuhan Sang Pencipta dan Pemilik Kehidupan untuk mengatur, Mengendalikan, mengolah dan mengelola energi kehidupan bumi alam semesta jagat raya ini.
Sehingga baik buruknya kehidupan manusia dan mahluk lainnya yang ada di bumi alam ini adalah tanggung jawab manusia,
Kodrat kekhalifahan manusia atas bumi alam ini, karena manusia memang diciptakan dengan memiliki keunggulan, kelebihan dan keistimewaan dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Keistimewaan tersebut diantara nya adalah, bahwa manusia diberikan bekal akal pikiran, perasaan, naluri hati nurani dan wujud bentuk yang jauh lebih sempurna dibandingkan wujud bentuk mahluk lainnya yang ada di kehidupan bumi alam ini.
Keunggulan lain manusia bahwa unsur-unsur yang menyusun dan membemtuk jiwa raga manusia, adalah lebih lengkap dan sempurna yaitu dari penyatuan seluruh unsur yang ada di bumi alam ini, seperti unsur (air, api, tanah, angin dan nyawa) yang memiliki kualitas terbaik dan teristimewa di bumi alam ini.
Keistimewaan unsur-unsur yang menyusun dan membemtuk jiwa raga manusia tersebut dapat kita pahami dari process perjalanan unsur-unsur tersebut untuk menjadi jiwa raga manusia yang melalui proses seleksi alam atau proses penyaringan yang sangat rumit dan jlimet.
Bayangkan bagaimana proses terjadi nya diri anda menjadi seorang manusia seperti sekarang ini, dimana sebelumnya anda hanya lah berupa setitik sel sperma dan sel telur yang bertemu dan bersemayam di tempat yang paling suci, aman dan nyaman bernama rahim.
Dimana sebelum masuk ke dalam tempat Istimewa bernama rahim ini, anda telah melewati perjuangan dan penyaringan (proses seleksi alam) yang sangat luar biasa, karena anda harus bersaing dengan puluhan juta bahkan ratusan juta nyawa sel sperma lainnya yang sama-sama berusaha dan berjuang untuk bisa masuk ke lubang sel telur untuk melewati proses pembuahan.
Setelah berhasil masuk dan bersemayam di dalam rahim, anda masih harus melewati proses pembentukan jiwa raga cikal bakal (calon bayi) manusia.
Anda yang tadinya hanya berupa setitik sel sperma dan sel telur yang ukuran bentuknya hanya bisa dilihat dengan alat bantu yang bernama mikroskop, anda terus berkembang menjadi bentuk yang bisa dilihat oleh mata karena ukurannya yang semakin besar, karena terus mendapatkan supply nyawa unsur alam, dimulai dari unsur air yang masuk ke dalam rahim melalui placenta,
Nyawa unsur air yang berhasil masuk ke dalam rahim ini pun tentu melalui proses seleksi atau penyaringan yang sangat ketat pula, sehingga nyawa unsur air ini pun tentunya adalah nyawa -nyawa yang memiliki kualitas terbaik dan teristimewa, sebagai nyawa ksatria yang telah memenangkan persaingan dengan puluhan bahkan ratusan juta nyawa unsur air lainnya.
Sehingga nyawa-nyawa unsur air yang ikut membentuk jiwa raga anda pun merupakan jawara pilih tanding, yang memiliki kualitas terbaik dan teristimewa,
Selanjutnya anda yang telah berbentuk unsur air pun terus berkembang menjadi darah yang terus menggumpal menjadi dating, karena anda telah mendapatkan supply nyawa unsur api dan nyawa unsur tanah/bumi.
Nyawa-nyawa unsur api dan tanah ini pun tentunya melewati proses seleksi alam yang sangat luar biasa sebagaimana proses seleksi yang telah dilalui oleh nyawa-nyawa unsur air.
Bahkan sebelum nyawa-nyawa unsur alam ini masuk ke dalam diri sang ibu yang di rahim nya sedang mengandung diri anda, nyawa-nyawa unsur alam ini pun harus berjuang bagaimana caranya agar bisa menjadi makanan, minuman atau udara yang bisa masuk dan bersemayam dalam diri sang ibu,
Setelah berhasil masuk menjadi makanan, minuman dan udara dalam diri sang ibu, nyawa-nyawa alam ini pun harus melewati seleksi yang teramat sangat ketat, yang minimalnya bisa menjadi saripati makanan, minuman dan udara yang berguna, yang terus diolah menjadi darah dan daging sang ibu,

Nyawa-nyawa alam yang telah menjadi intisari makanan, minuman dan udara ini pun harus melewati proses seleksi yang sangat ketat agar bisa terpilih dan masuk ke dalam rahim melalui placenta menjadi bagian dari nyawa-nyawa alam yang membentuk jasmani dan rohani anda dalam rahim ibu.
Bagaimana perjuangan nyawa-nyawa alam ini menjadi makanan yang lezat dan nikmat bagi manusia pun harus melewati proses yang sangat panjang, sangat ketat dan jlimet.
Kita ambil contoh bagaimana proses menjadi buah apel yang siap dinikmati oleh manusia, bagaimana rasa nikmat yang ada di inti bumi bisa naik dan masuk ke buah apel, dimulai dari bunga buah apel, yang terus berkembang menjadi pentil buah apel, terus berkembang menjadi Besar dan menjadi buah apel matang yang siap dipetik dan dimakan oleh manusia.
Tentunya buah apel ini melalui proses perjalanan yang sangat panjang, melalui proses seleksi alam yang sangat ketat, rumit dan jlimet, sehingga dari satu buah apel yang dimakan oleh ibu yang di rahimnya mengandung diri anda, belum tentu ada nyawa yang berhasil masuk kedalam rahim dan menjadi bagian dari nyawa-nyawa yang membentuk jiwa raga anda.
Unsur-unsur alam yang terdapat pada buah apel, yang jelas dan pasti adalah menjadi limbah energi yang kembali ke bumi, untuk diproses ulang oleh alam agar bisa menjadi intisari yang bisa kembali masuk dalam jasmani dan rohani manusia.
Sungguh merupakan proses perjalanan nyawa-nyawa alam yang sangat panjang, melalui proses seleksi alam sangat ketat, sangat rumit dan jlimet untuk bisa menjadi jiwa raga manusia.
Sehingga nyawa-nyawa yang menyusun dan membemtuk jiwa raga manusia memang berupa nyawa-nyawa pilih tanding, nyawa-nyawa para jawara yang memiliki keunggulan dan keistimewaan khusus.
Kualitas Nyawa-nyawa alam yang membentuk jiwa raga antara manusia satu dengan yang lainnya tentunya berbeda-beda, dan hal ini pula yang menyebabkan kualitas jatidiri manusia satu dengan lainnya pun berbeda-beda.
Sebagaimana kualitas antara batu kerikil dengan batu berlian, tentulah sangat jauh berbeda baik dari process pembentukan alamiahya maupun dari nilai estetika, nilai fungsi dan nilai jualnya.
Nyawa Sel Sperma yang kemudian menjadi diri anda, adalah Nyawa Sang Bapak Kehidupan yang menurunkan kebijaksanaan akal pikiran, berupa program-program keilahiahan, yang kemudian bersemayam dalam Kelenjar Pineal (Pineal Gland), sementara nyawa sel telur adalah Nyawa Sang Ibu Kehidupan yang menurunkan keindahan Dan Kenikmatan rasa hati yang penuh kelembutan dan kasih sayang yang membawa program ibu kehidupan bumi alam ini.
Itulah dasar kekhalifahan jatidiri manusia atas dirinya dan atas bumi alam ini, yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan mahluk lainnya di kehidupan bumi alam ini.
Bagaimana kongkritnya kekhalifahan manusia atas dirinya dan atas bumi alam ini? Silahkan anda lanjutkan membaca posting an berikutnya yang berjudul “Kesadaran Sebagai Khalifah atas diri dan bumi (bag. 2)